Stay Healthy During Culinary Trip

Kamu suka kulineran pas traveling ? Buat saya itu sih wajib banget, ga boleh kelewat deh. Mencoba makanan dan minuman lokal apalagi yang legendaris tuh seru lho kaya foto di atas pas saya explore Cingue Terre, Italy dan mencoba minuman Lemon khas daerah situ. Kalo di Indonesia ada aja tuh kuliner viral yang menggoda buat diicip ya kan ? Tapi musti inget ya buat jaga kesehatan juga. Ga seru kan abis kulineran trus sakit eh malah keganggu travelingnya. Makanya saya mau share beberapa tips caranya stay healthy during culinary trip.

Pengalaman seru kulineran itu pas di Semarang ada yang namanya Pasar Semawis. Disitu ada satu jalan yang isinya macam-macam kuliner dan jalannya itu panjang banget rasanya pengen dicoba semua. Kamu pernah kesini engga ? Saya paling suka sama Es Conglik dan nasi dengan aneka lauk yang ada di foto ini.

semawis

Satu lagi yang seru tuh di Kyoto ada Nishiki Market yang isinya jajanan khas Jepang gitu. Wuih ini seru abis buat diexplore. Ada sushi, strawberry yang gede-gede, desserts matcha, dan sate-satean khas Jepang. Kalian wajib kesini ya.

Balik lagi ke soal penyakit, ada beberapa penyakit yang sering timbul saat berwisata kuliner yaitu Demam Tifoid dan Hepatitis A. Penularannya itu bisa melalui makanan dan minuman. Diantaranya ikan mentah, es batu yang dicampur ke dalam minuman, kerang mentah, dan saus yang dibiarkan terlalu lama.

Bukan cuma ada di street food aja lho tapi bisa juga saat kita makan di hotel atau resto yang keliatan bersih. Karena penyakit bisa masuk dari handler atau orang yang mempersiapkan makanan dan minuman kita. Ada kemungkinan tangan mereka kurang bersih, plus tercemar bibit penyakit. Dari situlah penyakit masuk ke makanan atau minuman yang kita makan. Wih serem juga ya.

Penyakit Hepatitis A ini penyakit infeksi yang disebabkan oleh seranga virus Hepatitis A dan ditularkan dari makan atau minuman yang tersemar. Apa sih bahayanya penyakit ini ? Kalo kamu kena gejalanya adalah demam, lesu, mual, kulitbdan mata berwarna kuning dan penyembuhannya lumayan lama lho bisa sampe 3-6 minggu. Udah pasti mengganggu aktifitas kita dan ga enak deh rasanya sakit itu.

Sedangkan penyakit demam tifoid seringnya orang menyebutnya tipus. Nah pasti udah sering dengar kan. Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella Typhi. Gejalanya suhu badan naik makin tinggi tiap harinya, sakit kepala, mual, sakit perut dan juga muntah yang bisa mengakibatkan dehidrasi. Penyakit ini juga mengakibatkan perforasi usus atau kebocoran usus akibat bakteri Salmonella Typhi yang menggerogoti usus. Kalo ga ditangani dengan benar demam Tifoid bisa menjadi fatal dan berpotensi menyebabkan kanker kandung empedu ataupun pembawa kronis. Duh sangat berbahaya ya.

Nah saya baru aja ikut blogger gathering bersama pembicara dr. Suzy Maria SpPD dari Divisi Alergi Imunologi RS Cipto Mangunkusumo dan Arvin Vinsensius food blogger @buncitfoodies yang membahas bagaimana caranya stay healthy during culinary trip.

Ternyata ada vaksinnya buat 2 penyakit yang sering menyerang saat kulineran. Vaksin Hepatitis A ini diberikan 2x dengan interval 6 bulan hingga 12 bulan setelah dosis pertama.

Sedangkan untuk Demam Tipoid diberikan dalam 1x saja dan bisa memeberikan kekebalan sampai 2 tahun. Bisa diberikan pada anak usia 2 th ke atas.

Biar bisa sekali suntik kamu tinggal pilih vaksin combo yang udah ada Vaksin Hepatitis A dan Demam Tipoid dalam sekali suntik. Lebih praktis kan.

Kapan waktu yang tepat buat vaksin ? Jawabannya sesegera mungkin ya apalagi buat food enthusiast yang hampir tiap hari kulineran. Dan buat kamu yang punya rencana traveling, paling engga kamu musti vaksin sekitar 2 minggu sebelum berangkat supaya saat berangkat kekebalannya sudah penuh. Jadi ayo segera vaksin ya teman-teman, lebih baik kita menjaga kesehatan kan.

Selain melakukan vaksinasi, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan, hindari kebiasaan jajan makanan sembarangan dan merebus air hingga mendidih.

Untuk info lebih lengkap tentang Vaksin Hepatitis A dan Demam Tifoid kamu bisa follow https://www.instagram.com/kenapaharusvaksin/

13 Comments

  • Sinyo October 29, 2019 at 7:20 pm

    Informasi yang sangat menarik nih dan memang sangat diperlukan bagi kita yang sering makan di luar dan jalan jalan.

    Reply
    • wenda October 29, 2019 at 7:26 pm

      Betul bgt, lebih baik mencegah dg vaksinasi ya

      Reply
  • jktfoodventure October 30, 2019 at 10:48 pm

    Iya kak. Ak setuju banget lebih mencengah daripada mengobati ya.

    Reply
  • jktfoodventure October 30, 2019 at 10:49 pm

    Iya btul kak. Lebih baik mencengah daripada mengobatin

    Reply
    • wenda October 31, 2019 at 1:49 pm

      Yes betul bgt

      Reply
  • Nyonya Faruq June 4, 2020 at 11:59 am

    Ternyata kulineran bisa terkena penyakit ya harus hati-hati berarti

    Reply
  • Yustrini June 4, 2020 at 1:48 pm

    Info menarik nih. Baru tahu kalo kulineran juga harus waspada dengan datangnya penyakit. Ada banyak virus yang mengintai.

    Reply
  • Sulis Nashwa June 4, 2020 at 1:58 pm

    Wah saya nih kalau lagi jalan-jalan pasti suka banget cari kulineran. Saya baru tahu nih ternyata ada dua penyakit yang bisa menyerang kalau kita suka kulineran saat travelling. Tapi sekarang sudah ada vaksinnya jadi aman deh kalau kulineran saat travelling. Makasih infonya, sangat bermanfaat sekali

    Reply
  • Irfa Hudaya June 5, 2020 at 12:53 am

    Saya malah belum pernah ke Pasar Semawis meski sering banget ke Semarang. Tapi dulu pernah ngerasain es Conglik, dan menurutku itu es jadul the best lah

    Reply
  • Hetty Sukma June 5, 2020 at 4:05 am

    Emang sih traveling sama kuliner tuh nggak bisa dipisahin ya. Penasaran sama makanan-makanan setempat. Tapi serem juga ya sama resiko sakit itu. Untung udah ada vaksinnya ya mba. Semoga kita sehat selalu, jadi bisa lanjut traveling…..nanti kalau pandemi usai😊

    Reply
  • Deris Afriani June 6, 2020 at 11:36 am

    Baru tahu kalau ada vaksin begini. Jadi demi keamanan dan kenyamanan saat traveling, seharusnya vaksin dulu. Tq infonya.

    Reply
  • Kang Syahri June 6, 2020 at 7:49 pm

    Waaah jadi kangen sama jenis makanan yang ada di pasar semawis nih. Pasar malam yang berada di daerah pecinan ini hanya buka tiap hari jumat – minggu sore.

    Segala jenis makanan dari yang tradisional sampe modern pokoknya tersedia banget ya mbak…

    Reply
  • Susindra June 6, 2020 at 11:19 pm

    Benar juga ya. Kalau suka kulineran di jalan, imun tubuh musti prima dan cara yg praktis ya divaksin.

    Reply

Thanks for visiting my blog

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: